FILSAFAT UMUM
(Filsafat
Yunani Kuno-Socrates, Plato dan Aristoteles)
Diajukan
untuk memenuhi tugas mata kuliah Filsafat Umum
Pembimbing:
Dr. Pujiono,M.Ag
Disusun Oleh kelompok 1 :
Abdul Ghofar
(083131032)
Santi Parwati (083131042)
Nurmillah Cahya N (083131033)
Moh. Muhtarom A (083131014)
Moh. Hidayatullah (083131081)
Santi Parwati (083131042)
Nurmillah Cahya N (083131033)
Moh. Muhtarom A (083131014)
Moh. Hidayatullah (083131081)
JURUSAN SYARI’AH
AL-AHWAL ASY-SYAKHSIYYAH (AS)
Sekolah
Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Jember
2014
KATA
PENGANTAR
Bismillahirrohmanirrohim..
Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Allah SWT Yang Maha
Pengasih lagi Maha Penyayang yang telah memberikan rahmat dan karunianya-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini yang membahas mengenai Filsafat
Yunani Kuno (Socrates, Plato, dan Aristoteles) untuk memenuhi tugas Filsafat
Umum.
Tidak lupa kami ucapkan terimakasih banyak kepada Bapak Dr.
Pujiono, M.Ag selaku dosen mata kuliah Filsafat Umum yang telah membimbing kami
dalam menyelesaikan makalah ini.
Akhirnya kami menyadari dan mengakui masih banyak terdapat
kekurangan dalam pembuatan makalah ini, karena kesempurnaan hanyalah milik
Allah SWT semata. Karena itulah kami mengharapkan adanya kritikan dan
saran-saran konstruktif perbaikan dari para pembaca demi kesempurnaan makalah
ini.
Demikianlah, kepada Allah jua kami memohon ampun dan kepada
Allah SWT jualah kita berharap, semoga makalah ini bermanfaat khususnya bagi
diri kami sendiri dan bagi pembaca sekalian umumnya.
Jember,
22
Maret 2014
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Meskipun
pada awalnya kehidupan dunia penuh didominasi gereja yang hanya membimbing
manusia kearah hidup yang shaleh tanpa memikirkan martabat dan kebebasan
manusia yang mempunyai perasaan, pikiran, keinginan, dan cita-cita untuk masa
depannya sendiri. Sehingga melahirkan ahli-ahli
pikir yang menyatukan filsafat Yunani dan ajaran kristen.
Sejalan
dengan itu terjadi persaingan paham skolastik dan patristik sehingga menimbulkan
kembali pertentangan para ahli filosof sehingga melahirkan paham yang
berbeda-beda bahkan menyesatkan seperti sofisme. Sehingga
melahirkan filosuf-filosuf yang terkenal seperti sokrates, plato dan
Aristoteles. Akhirnya Filsafat Yunani mengalami kemegahan dan puncak kejayaan,
yaitu melahirkan peradaban Yunani.
B. Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah Filsafat Umum yang
diberikan oleh dosen pengajar Bapak Hamlan, S. Ag. Dan agar penulis lebih
memahami tentang Filsafat Umum.
C. Metode Penulisan
Dalam penulisan makalah ini penulis mengambil metode kepustakaan yakni
mengumpulkan buku-buku yang diperoleh dari perpustakaan.
BAB II
FILSAFAT SOKRATES, PLATO DAN ARISTOTELES
A. Sofisme
Berasal dari kata Sofis yang berarti cerdik, pandai. Namun
kemudian berkembang artinya menjadi bersilat lidah.
Ajaran kaum sofis pokok-pokoknya sebagai berikut :
a. Manusia menjadi ukuran segala-galanya.
b. Kebenaran umum (mutlak) tidak ada.
c. Kebenaran hanya berlaku sementara.
d. Kebenaran tidak terdapat pada diri sendiri.
Dengan ajarannya yang demikian, maka Sofisme tergolong
aliran relativisme. Yang pengaruhnya yang waktu itu, yaitu melahirkan banyak
orang terampil berpidato serta akal manusia dihargai. Tetapi segi negatifnya
menjadikan orang lidak bertanggung jawab atas ucapan-ucapannya.
Maka retorika yaitu kecakapan berpidato menjadi kunci kebenaran untuk
membela suatu kebenaran. Para filosuf Sofisme di antaranya adalah Pythagoras
lahir kira-kira tahun 500 SM di Abdrea.
Kaum Sofis menjanjikan untuk mengajar kepandaian dalam masalah ini. Secara
garis besar dapat dikatakan bahwa praktek mereka mendekati cara sarjana-sarjana
hukum dalam masyarakat modern.
Menurut pemikiran filsafatnya, orang adalah ukuran segala sesuatu tentang “adanya
yang ada” dan tentang “tidak adanya yang tidak ada”.
Penafsirannya bahwa setiap orang adalah ukuran segala sesuatu, dan jika terjadi
pertentangan maka tak ada kebenaran obyektif sesuai dengan yang ditentukan mana
yang benar dan mana yang salah. Ajaran ini meskipun sangat skeptis dalam
masalah pengetahuan, akan tetapi is sangat praktis menghadapi tradisi dan
adat-istiadat.
Hippias adalah seorang tokoh lain dari filosuf Sofisme. Seorang sofis yang
terkemuka dan luas pengalamannya, pengetahuan luas meliputi ilmu pasti,
astronomi, tata bahasa, mythologi, kesusasteraan din sejarah. Dia adalah
sseorang sofis murni yang beranggapan bahwa pengetahuannya
harus dikembangkan kepada orang lain.
Dan tokoh lainnya lagi adalah Gorgias (483-375 SM). Berasal di Sisilia dari Leontini berasal.
Ia adalah seorang skeptis yang tidak mengakui adanya pengetahuan, kalaupun ada
maka tidak dapat disampaikan kepada orang lain.
Ia mengemukakan tiga dalil :
1. nothing exists, (tak ada sesuatu yang ada),
2. if anything existed it could not be known, (kalau ada sesuatu maka tentu
ia tak dapat diketahui).
3. if it could be known it could not be communicaIeci to others, kalau bisa
diketahui ia tentu tak dapat disampaikan kepada orang lain).
la berpendapat bahwa hukum alam adalah hukum yang kuat. Biasanya
orang-orang Sofis tidak disukai oleh para filosuf. Karena pada kata sofis itu
sendiri terkandung pengertian tipuan, hipokret, dan sinis. Menurut para
filosuf, mereka itu adalah orang-orang yang kurang terpelajar, baik di dalam
sains, maupun dalam filsafat (ditentang oleh Socrates dan Playo).
B. Filsafat
Klasik
Disebut
filsafat klasik karena falsafah yang dibangunnya mampu menguasai sistem
pengetahuan alam pikiran barat sampai kira-kira selama dua ribu tahun. Para
filosuf klasik muncul berusaha untuk membangkitkan kembali kepercayaan
masyarakat terhadap ilmu pengetahuan yang waktu itu mengalami pendangkalan dan
melemahnya tanggung jawab manusia karena pengaruh negatif dari para filosuf
aliran Sofisme.
Adapun yang dimaksud para filosuf yang termasuk dalam filsafat klasik itu
adalah, Socrates, Plato, dan Aristoteles.
1. SOCRATES (469 - 399 SM)
Socrates adalah filusuf yunani yang hidup dalam abad ke-4 SM {wafat 390
SM}. Ia dikelan sebagai prajurit yang gagah berani. Seperti halnya kaum sufis,
socrates mengarahkan perhatiannya kepada manusia sebagai objek pemikiran
filsafatnya.
Sejak muda Socrates telah terlihat sifat ke bijaksanaannya, karena selain
ia cerdas juga pada setiap perilakunya di tuntut oleh suara bathin yang selalu
membisikan dan menuntun ke arah keutamaan moral. Peran socrates dalam mendobrak
pengetahuan sejati sangat penting mencapai keseluruhan.
Socrates mengucapkan selamat bahwa, Athena memiliki basib baik untuk
memiliki begitu banyak orang yang berusaha memperbaiki pemuda, dan orang-orang
baik tentu lebih pantas untuk dipergauli daripada orang jelek, lebih Bodoh
untuk dapat merusak mereka dengan sengaja, Melethius seharusnya mengajar dia
dan tidak menyerut ia kepengadilan.
Adapun falsafah pemikiran Socrates diantaranya ia menyatakan adanya
kebenaran objektif. Faham efeknya merupakan kelamjutan dari metode yang ia
temukan {Induksi dan definsi}. Sayangnya Socrates tidak pernah menulis
pemikiran falsafahnya sendiri .
2. PLATO (427 - 347 SM)
Plato adalah pengikut Socrates, ia lahir di athena dengan nama asli
Aristoteles. Ia belajar filsafat dari socrates, pythagoras, Heracleitus dan
Elia.
Sebagaimana Socrates. Ia menggunakan metode dialog untuk mengantarkan
filsafatnya. Namun kebenaran umum {Definisi} menurutnya bukan dibuat dengan
cara dialog yaitu Induktif sebagaimana cara yang digunakan socraters,
pengertian umum {difenisi} menurut plato sudah tersedia di sana di alam idea.
Menurut pemikiran falsafahny67a, dunia lahir adalah dunia pengalaman yang
selalu berubah-ubah dan warna-warni. Semua itu adalah bayangan dari dunia idea,
sebagai bayangan, hakikatnya hanyalah tiruan daro yang asli yaitu idea.
Karenanya maka dunia pengalaman ini berubah-ubah dan bermacam-macam, sebab
hanyalah merupakan tiruan yang tidak sempurna dari ideanya yang sifatnya bagi
dunia ini semua ada contohnya yang idea di dunia idea sana {dunia idea}.
Hal yang penting juga untuk diketahui dari filsafat plato adalah pemikiran
dia tentang negara. {menurutnya bahwa dalam tiap-tiap negara} {segala golongan
dan segala orang-orang adalah alat}{semata-mata untuk kesejahteraan semuanya.}
Plato adalah pengikut Socrates. Ia lahir di athena dengan nama asli
Aristoteles. Ia belajar filsafat dari Socrates, pythagoras. Heracleitus dan
elia.
Plato pemikiran plato adalah pemikiran tetang negara, konsepnya tentang
negara di dalamnya terkait etika dan teorinya tentang negara, menurut plato, di
dalam negara yang idea terdapat 3 golongan yaitu :
1. Golongan tertinggi
2. Golongan pembantu
3. Golongan Rakyat biasa
3. ARISTOTELES (384 - 322 SM)
Lahirkan di Trasia (Balkan). Dengan kecerdasannya yang luar biasa
hampir-hampir ia menguasai berbagai ilmu yang berkembang pada masanya,
kecenderungan berpikir saintifik nampak dari pandangan-pandangan filsafatnya
yang sistimatis dan banyak menggunakan metoda empiris. Kemudian akhimya ia
meninggalkan Athena dan pindah ke Chalcis dan meninggal di sana pada tahun 322
SM.
Aristoteles adalah teman dan murid plato. Ia dilahirkan di Trasia {Balkan},
diantara karya-karyanya. Yang terkenal seperti Mgman {Logika}, Priar
Analyties {Soliqusme}, Plesterial Analyties {sains} dan sebagainya. Aristoteles
terkenal sebagai bapak Logika.
Namun, ada substinsi yang murni porm, tanpa potentiality, jadi tanpa
malter, yaitu Tuhan Aristoteles percaya kepada adanya tuhan. Bukti adanya tuhan
menurutnya adalah Tuhan penyebab. Gerak {2 first cruse of molion}.
Tuhan itu menurut Aristiteles berhubungan dengan dirinya sendiri. Ia tidak
berhubungan dengan {tidak memperdulikan} alam ini. Ia bukan pesona. Ia tak
memperhatikan doa dan keinginan manusia. Dalam mencintai tuhan, kita tidak usah
mengharap ia mencintai kita.
Ia adalah kesempurnaan tertinggi, dalam kita mencontoh ke sana untuk
perbuatan dalam pemikiran-pemikiran kita. Pandangan filsafatnya tentang etika
adalah bahwa etika nerupakan sarana untuk mencapai kebahagiaan dalam merupakan
sebagai barang yang tertinggi dalam kehidupan.
Aristoteles yang sampai pada kaum muslimin ada 36 buah yang tinggi dalam 4
bagian yaitu :
a. Logika
b. fisika
c. Metafisika
d. Etika
Buku Logika yang dikarangnya antara lain : Eateqoriace,
Interpretation, Analytica Priora, Analytica Posteriora, tpoica, dalam soplistis.
Buku Fisika diantaranya De Carlo, Animalium, dan Anima. Buku etika (Al- Akhlak,
Akhlakus, dan Syekh Ar-Rais). Buku Metafisika yaitu buku
tentang ketuhanan.
Gema pengalaman Dunia Islam terhadap Aristoteles penulis Islam yang
mengagumi Aristoteles adalah Ibnu Rasyid. Pada garis besarnya, pikiran-pikiran
Aristoteles diperbaiki menurut ajaran-ajaran Islam.
Menurut Aristiteles manusia terdiri atas benda dalam hakikat yang tidak
benda, pikiran ini harus dipertemukan oleh filosof-filosof islam dalam
pengertian Al Qur’an.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Sofisme adalah sesat pikir yang sengaja dilakukan untuk menyesatkan orang
lain, padahal si pemuka pendapat sendiri tidak sesat.
Filsafat
klasik adalah falsafah yang dibangunnya mampu menguasai sistem pengetahuan alam
pikiran barat sampai sampai kira-kira selama dua ribu tahun.
Adapun para filosuf filsafat klasik adalah Socrates 470-399 sM, Plato
428-348 sM, Aristoteles 384-322 dan pada masa merekalah pemikiran filsafat
Yunani mencapai puncaknya.
1. Sufisme bukan merupakan suatu aliran/ajaran.
2. Socrates adalah filosof yunani yang hidup dalam abad ke-4 SM
{wafat 390 SM}.
3. Plato adalah pengikut socrates. Ia lahir di athena dengan nama
asli Aristoteles.
4. Aristoteles adalah teman dan murid plato, ia dilahirkan di Trasia
{Balkan}.
5. Penulis islam yang mengagumi Aristoteles ialah Ibnu Rasyid.
B. Saran-saran
Dengan adanya makalah ini penulis menyadari bahwa masih banyak tehadap
kekurangan. Baik dalam segi penulisan atau segi pembahasannya. Dari
penyelesaian makalah ini penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun dari para pembaca dan teman-teman agar makalah ini dapat berguna bagi
kita semua berkhususunya dari pribadi penulis.
DAFTAR PUSTAKA
Syadali Ahmad. Drs.H,MA. Mudzakir. Drs. 1997. Filsafat Umum. Bandung
: Pustaka Setia.
Frasetya, 1997. Filsafat Pendidikan . Bandung :
Pustaka setia.
Ahmadi, Asmoro.
2003. Filsafat Umum. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada apat d� L a �We �e nya dia dalam matematik mempengaruhi terhadap pemikiran filsafatnya
sehingga pada segala keadaan ia melihat dari angka-angka dan merupakan paduan
dari unsure angka.
6. Parmenides (540 – 475 SM)
Ia lahir di kota Elea, kota perantauan Yunani di Italia Selatan.
Kebesarannya sama dengan kebesaran Heracleitos. Dialah yang pertama kali
memikirkan hakikat tentang ada (being).
Menurut pendapatnya, apa yang disebut sebagai realitas adalah bukan gerak
dan perubahan. Hal ini berbeda dengan pendapat Heracleitos, yaitu bahwa
realitas adalah gerak dan perubahan.
7. Democritus (460 – 370 SM)
Democritus yang lahir di Abdera di pesisir Tharake di Yunani Utara. Karena
ia berasal dari keluarga yang kaya raya, maka dengan kekayannya itu ia
bepergian ke Mesir dan negeri-negeri Timur lainnya. Dari karya-karyanya ia
telah mewariskan sebanyak 70 karangan tentang bermacam-macam masalah, seperti :
kosmologi, matematika, astronomi, logika, etika, teknik, musik, puisi dan
lain-lainnya. Sehingga ia dipandang sebagai seorang sarjana yang menguasai
banyak bidang.
Menurut pendapatnya, atom-atom itu selalu bergerak, berarti harus ada runag
kosong. Sebab satu atom hanya dapat bergerak dan menduduki satu tempat saja.
Sehingga Demoritos berpendapat bahwa realitas itu ada dua, yaitu atom itu
sendiri (yang penuh), dan ruang tempat atom bergerak (yang kosong
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Pada tahap filsafat Yunani kuno para filsuf Yunani mengubah orientasi
pikiran manusia dari mitos menjadi logos. Thales memulai pencairan asal-usul
utama (arche) alam semesta, diteruskan oleh eniximenes dan aniximandros,
serta filsuf-filsuf lain sebelum Socrates. Filsafat yang berkembang pada masa
ini disebut filsafat alam karena pertanyaan-pertanyaan yang dikemukakan
berkisar tentang terjadinya alam semesta.
Pada umumnya pemikiran teoritis itu memiliki
kaitan yang erat dengan lingkungan tempat pemikiran itu dilakukan dan pemikiran
teoritis itu permulaan lahirnya filsafat di Yunani pada abad ke 6 SM dan Yunani
merupakan tempat dimana pemikiran ilmiah mulai tumbuh dan pada zaman itu
lahirlah para pemikir yang mengarah dan menyebabkan filsafat itu dilahirkan.
Ciri-ciri umum filsafat Yunani adalah
rasionalisme. Rasionalisme Yunani itu mencapai puncaknya pada orang-orang
sophis untuk melihat rasionalisme sofis perlu dipahami lebih terdahulu latar
belakangnya. Latar belakang itu terletak pada pemikiran filsafat yang ada
sebelumnya.
Tujuan filosofi filsafat pra Socrates adalah
memikirkan soal alam besar darimana terjadinya alam itulah yang menjadi sentral
persoalan bagi mereka, pemikiran yang demikian itu merupakan pemikiran yang
sangat maju, rasional dan radikal.
Dan pemikir atau filusuf pada zaman ini
berbeda-beda pemikiran dan pendapatnya dalam menyimpulkan tentang alam semesta
ini. Thales menyatakan bahwa asal dari semua adalah air, Anaximandros menyatakan
bahwa alam berasal dari yang tak terhingga atau yang tak terbatas, Anaximenes memiliki
prinsip bahwa asal usul segala sesuatu itu adalah udara.
Herakleitos adalah salah satu filusuf yang
sangat sulit jalan pemikirannya ia berpendapat bahwa segala sesuatu yang ada
selalu berubah dan sedang menjadi. Pythagoras adalah seorang
Ahli matematika dan filsuf Yunani yang sangat terkenal melalui teoremanya,
Pytagoraslah yang menyatakan pertama kali bahwa alam semesta itu merupakan satu
keseluruhan yang teratur.
SARAN-SARAN
Dengan adanya pembahasan filsafat ini kita bisa mengambil kesimpulan,
pelajaran dan dapat berpikir secara filsafati serta analisis dalam kehidupan
sehari-hari. Di mana semua aktivitas yang kita lakukan baik sebagai predikat
mahasiswa ataupun sebagai bagian dari masyarakat itu tidak lepas dari ilmu
filsafat yang dapat kita terapkan namun sesuai dengan aqidah dan agama yang
kita yakini.
DAFTAR PUSTAKA
Abubakar Atjeh, Prof. Sejarah Filsafat Islam. Ramadhani,
Semarang, 1986.
Abu Hanifah, Dr. Rintisan Filsafat,. Balai Pustaka, Jakarta,
1947.
Bertens, Dr. Sejarah Filsafat Yunani, Kanisius,
Yogyakarta, 1975.
Filsafat Umum.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar